Divisinews.online, Lebak – Penyaluran Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) di Kabupaten Lebak khusunya di desa Cileles diduga dikavling atau diarahkan. Bahkan keluarga penerima manfaat (KPM) pasalnya mereka diancam akan dicoret dari daftar penerima jika tak membelikan uang BPNT yang kini sudah berubah aturan ke agen e-Warong yang sudah ditentukan.
Sekadar diketahui, berdasarkan aturan terbaru penyaluran BPNT kini berupa tunai dengan disalurkan melalui PT Pos. Para KPM tidak lagi diharuskan menukarkan uangnya ke e-Warong, namun juga boleh membelanjakan uang yang diterimanya untuk komoditas pangan yang sudah ditetapkan ke pasar tradisional dan warung sembako.
Akan tetapi, berdasarkan banyak aduan yang dikeluhkan masyrkat kp cipeutey RT/RW/01/002 dan kampung lainnya yang berada di desa wilayah Cileles Tim investigasi (penelusuran) ormas Badak Banten banyak menemukan kebenaran tersebut ,bahwasanya benar adanya masih berjalan dana bansos jenis BPNT pencairan nya diarahkan ke agen penyaluran ( e, Waroeng) ini terjadi di cipeutey dan kampung lainnya desa cileles Kecamatan Cileles , KABUPTEN Lebak – BANTEN.
didapati jika seluruh para KPM sudah dikavling dan terikat agar tetap membeli ke e-Warong. Teknisnya Masyarakat diberi terlebih dulu sembako berupa beras agar uang yang diterima langsung dibayarkan ke e-Warong
Bahkan warga juga mengaku takut jika membeli sembako bukan dari e,Waroeng, nantinya akan dicoret dari daftar penerima BPNT.Rabu(26/06/2024)
Kurang lebih Dua Minggu “Kemarin,kami menerima dana BPNT penyaluran yang di bulan mei dan Juni( 2 bulan) hanya dibagikan beras 10 kg, 2 kg telor,, 1 kg ayam tambahan ampela 7 biji, 1 kg gula pasir, 1 botol kecap manis,2 botol minyak goreng kemasan tak bermerk yang ukuran 90 ml,Uang kami kan 400.000 dapetnya ,masa kami hanya menerima barang segitu doang,sisa nya kemanain ya,Terang Warga yang enggan disebutkan namanya.
Lanjut Warga( KPM )berinisial (Y.S) Bahkan Terkadang untuk tambahan dari barang yang lain’ kami pun hanya diberikan ikan yang sudah tidak layak konsumsi ( bau busuk)yang satu seperti biasa 1 karung beras 10 kg dan terkadang tambahan nya ikan asin ,kita terus dipaksa oleh RT diarahkan ke e, waroeng ketika dana BPNT cair, sekalian sama komoditas lainnya,” ungkapnya.
Ditempat yang berbeda masih diwilayah desa Cileles kami tim investigasi ormas Badak Banten kecamatan Cileles menerima kembali aduan KPM,Marni (bukan nama sebenarnya) mengaku warga terpaksa membeli ke e-Warong lantaran ditekan oleh pejabat RT hingga desa. Bahkan yang tidak beli dari e-Warong diancam akan dicoret dari daftar penerima bantuan ke depannya.
“Warga mah maunya belanja bebas sesuai aturan, kan yang penting komoditas yang sesuai. Tapi warga takut, karena katanya akan dicoret kalau tidak beli ke e-Warong. Tadi juga ada yang nanya ke perangkat desa, katanya tetap harus ke e-Warong,” tuturnya.
Masih di desa Cileles kecamatan Cileles,banyak nya aduan yang dikeluhkan Warga, KPM hanya menerima beberapa paket sembako dari uang Rp 400.000 yang diberikan. “Ia katanya semua ATM diambil oleh masing-masing ketua RT dan disetorkan ke agen penyalur e-warung,biasa besoknya baru dapat beras dan barang Komoditas lainnya katanya, ungkap seseorang ibu bernisial Ys, KPM Desa Cileles
Melihat dan mendengar hampir dari seluruh warga( KPM ) ketua ormas badak Banten kecamatan Cileles ( Ruswa illahi) ini sangat tidak benar dan ini aduan ,kami selaku organisasi kemasyarakatan( DPC) Ormas Badak Banten Dewan pimpinan Cabang kecamatan Cileles ,Ruswa menyayangkan hal ini masih kerap terjadi di desa desa lainnya yang ada di kecamatan Cileles,mungkin juga Bukan hanya di Kecamatan Cileles saja pengarahan pembelian paket sembako juga bisa t terjadi di Kecamatan lainnya ,Tandasnya.
Ketua RT harusnya bijksana dan ada ktegasan ketika ada himbauan atau arahan dari pihak parades Cileles,bantu warga, KPM,agar mereka mendapatkan hak nya dan dapat mencairkan dan bansos BPNT dimana saja.
