banner 728x90
banner 728x90

Anak Sapi di Takalar Sulsel Mati Kena PMK, Tertiba Ambruk Mulut Berbusa

banner 728x90

Divisinews.com,Takalar-Peternak di Takalar, Sarifudin Daeng Ngawing (47) melaporkan satu ternaknya mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Warga Desa Laguruda, Kecamatan Sanrobone ini mengatakan sapinya yang berusia satu bulan mati, Minggu (27/1/2025).

Dikatakan, sapinya langsung roboh ketika hendak menyusu pada induknya.

Kondisi mulut anak sapi berliur dan berbusa.

“Kemarin kejadiannya. Saat menyusui tiba-tiba jatuh. Terus air liurnya berbusa,” katanya saat ditemui, Senin (27/1/2025).

Daeng Ngawing mengatakan dirinya lambat mengetahui bahwa ternaknya telah terinfeksi PMK.

Dia menyebut tidak melihat tanda-tanda sebelumnya.

“Pada saat jatuh dan mati itu baru ketahuan,” ungkapnya.

Daeng Ngawing telah melaporkan kejadian ini pada Dinas Kesehatan Hewan Takalar.

“Sudah saya laporkan, dan tiga sapi saya yang lain telah divaksin,” katanya.

Berdasarkan taksiran harga sapi yang mati, Daeng Ngawing mengaku merugi Rp3 juta.

Sebelumnya diberitakan, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak merebak di Takalar.

Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Takalar mencatat sebanyak 773 kasus terjadi sampai Januari 2025.

Wabah PMK banyak menyerang sapi dan kerbau.

Dokter Hewan Dinas Peternakan Takalar, drh Mira mengatakan wabah PMK masuk ke Takalar melalui ternak yang dibeli dari daerah yang lebih dulu terkena wabah.

Seperti Makassar, Gowa, dan Tana Toraja.

“Ternak (sapi dan kerbau) yang dibeli pedagang atau peternak dari luar Takalar yang ternyata terkena PMK,” jelasnya drh Mira, Senin (27/1/2025).

Penyebaran PMK termasuk cepat dan mudah.

Wabah virus PMK menyebar melalui udara dan sarana dan prasarana peternakan.

Peningkatan kasus PMK di Takalar mulai terjadi pada Desember 2024.

“Gejalanya demam, keluar Air liur yang berlebihan, luka atau lesi di mulut dan lidah, dan luka pada kuku,” jelasnya.

Tapi meski mudah menyebar, tingkat kesembuhan PMK juga tinggi.

Selain itu, PMK juga tidak menular ke manusia.

“Sebagai informasi tambahan, PMK tidak zoonosis (tidak menular ke manusia). Walaupun penularan PMK cepat tapi kesembuhan PMK juga tinggi,” katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kesehatan Hewan Takalar, Haris mengatakan pihaknya telah melakukan vaksinasi dan pengobatan untuk menanggulangi mewabahnya penyakit ini.

Selain itu dilakukan sosialisasi pencegahan PMK ke peternak di desa-desa.

“Dilakukan pengobatan pada ternak yang sakit, penyemprotan dan pemberian desinfektan, vaksinasi pada ternak yang sehat, dan sosialisasi dan koordinasi (KIE) tentang PMK ke peternak dan pemerintahan desa,” katanya.

Haris mengimbau kepada peternak untuk melaporkan jika ternaknya mengalami gejala PMK.

“Bisa langsung menghubungi kantor dinas, petugas paramedis yang bertugas di wilayah tersebut, atau bisa menghubungi pemerintah setempat,” katanya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *