Example 728x250
BeritaDaerahPendidikan

Gubernur Tingkatkan Kerja Sama Dengan Tanoto Terkait Program Pendidikan Dan Kesehatan

15
×

Gubernur Tingkatkan Kerja Sama Dengan Tanoto Terkait Program Pendidikan Dan Kesehatan

Sebarkan artikel ini

Divisinews.com//SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., akan meningkatkan kerja sama dengan Tanoto Foundation untuk mengakselerasi beberapa program kerja di bidang pendidikan dan kesehatan.

Tanoto Foundation sudah lama bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jateng dan instansi terkait lainnya. Sejak 2018, Tanoto Foundation telah membantu meningkatkan kompetensi di bidang pendidikan. Pada tahun 2025, organisasi ini akan mengintervensi upaya penurunan stunting.

Example 325x300

“Tanoto Foundation ini sudah lama bekerja sama. Sejak saya menjadi Kapolda, mereka sudah membangun beberapa fasilitas kesehatan. (Pihak Tanoto) akan menegaskan kembali kerja sama mulai (dari persoalan) kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan,” ucap Gubernur usai bertemu dengan Perwakilan Tanoto Foundation di kantornya pada Senin, 14 April 2025.

Ia menyampaikan, penegasan kerja sama yang dilakukan akan memudahkan ekplorasi program pendidikan dan kesehatan. Tak hanya itu, persoalan kemiskinan di Jateng yang berpengaruh terhadap pendidikan dan kesehatan juga memerlukan kolaborasi dalam menuntaskannya.

Dalam bidang pendidikan, Gubernur ingin menciptakan sistem pendidikan yang berorientasi pada kesiapan kerja. Oleh karena itu, pendidikan vokasi dan peningkatan program Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi fokus utamanya. Ia berharap, upaya ini mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri dan investasi.

Senior Advisor Tanoto Foundation, Ari Gudadi, mengatakan, organisasi ini sudah mengerjakan program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (Pintar) di 5 Kabupaten/Kota di Jateng sejak tahun 2018-2022.

Program ini dilaksanakan di Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Tegal, Banyumas, dan Cilacap. Cakupan intervensinya, meliputi 174 sekolah mitra, 209 fasilitator daerah, 1.778 kepala sekolah dan guru penerima manfaat, 57.149 siswa terdampak, serta 27.059 kepala sekolah dan guru terdampak.

“Kegiatannya tentang pengembangan kompetensi (pendidikan) usia dini, juga bagaimana peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah, untuk meningkatkan kompetensi anak didik kita,” katanya.

Sejak tahun 2022, Tanoto Foundation juga ikut mengintervensi percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Hal ini dilakukan, sebab prevalensi stunting di Jateng masih cukup tinggi, bahkan ada sekitar 14 daerah yang prevalensinya di atas rata-rata provinsi.

Pada 2022-2025, intervensi terkait pencegahan dan penurunan stunting sudah dilakukan di 4 Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Banyumas, dan Kota Semarang, yang menyasar 8 Kecamatan dan 16 Desa/Kelurahan.

“Mudah-mudahan praktik baik yang kita lakukan dapat didiseminasi (disebarluaskan) oleh pemerintah daerah setempat,” katanya.

Ari menjelaskan, penurunan stunting di Jateng secara umum sudah bagus, tetapi masih perlu dilakukan percepatan dan pengembangan di daerah-daerah tertentu, agar penurunannya bisa lebih signifikan. Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi antara Pemprov Jateng dan pemerintah kabupaten/kota guna mewujudkan hal tersebut.

 

Dok-@(Hms/Kaperwil Jateng)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *