Divisinews.com, Mamuju – Aksi unjuk rasa (unras) menolak aktivitas tambang pasir yang digelar di depan Kantor Gubernur Sulawesi Barat berakhir tertib pada Senin malam (5/5), tepat pukul 22.00 WITA. Pembubaran massa dilakukan setelah aparat kepolisian memberikan imbauan secara persuasif.
Pengamanan aksi ini melibatkan personel gabungan dari Polresta Mamuju, BKO DitSamapta, dan Satuan Brimob Polda Sulbar. Sejak pagi hingga malam, aksi berlangsung dalam kondisi aman dan damai.
Kapolresta Mamuju, Kombes Pol Ardi Sutriono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang turut menjaga situasi tetap kondusif, serta kepada para pengunjuk rasa yang kooperatif.
“Kami menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, tentunya harus sesuai aturan hukum dan tetap menjaga ketertiban. Terima kasih kepada massa aksi yang telah membubarkan diri dengan tertib setelah diberi imbauan,” ujar Kapolresta.
Petugas kepolisian memberikan toleransi waktu kepada para pengunjuk rasa hingga pukul 22.00 WITA untuk menyampaikan aspirasi. Setelah negosiasi dan imbauan secara humanis, massa akhirnya membubarkan diri tanpa ada insiden anarkis.
Kapolresta menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk dalam pengamanan aksi unras ke depan.
“Kegiatan pengamanan hari ini berjalan lancar dan tidak ditemukan gangguan kamtibmas yang berarti,” tambahnya.
Aksi penolakan tambang pasir ini menjadi perhatian publik karena dinilai berdampak terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Namun demikian, aparat keamanan berhasil mengawal jalannya aksi hingga tuntas dengan mengedepankan pendekatan dialogis dan persuasif.