DivisiNews.com, Baubau – Suasana hangat di Kafe Semira mendadak berubah mencekam pada Kamis malam (14/8/2025) ketika seorang perempuan berinisial M mengaku diancam akan dihabisi oleh seorang pria yang disebut-sebut merupakan oknum anggota DPRD Kota Baubau berinisial AD.
Ancaman itu disertai tuduhan tanpa bukti, kata-kata kasar, dan bahkan menyeret nama almarhum suaminya. Insiden tersebut terjadi di hadapan puluhan pengunjung, membuat korban syok, gemetar, dan merasa nyawanya terancam.
Kronologi Kejadian
Korban menceritakan, malam itu ia bersama dua temannya baru saja selesai melaksanakan shalat Magrib. Mereka duduk di meja kafe sambil berbincang santai.
Di hadapannya, sebuah ponsel tergeletak di atas meja dalam posisi layar menghadap ke atas. Tiba-tiba, pria berinisial AD yang berada di lantai atas dekat kasir menatap tajam, lalu turun menghampiri korban.
Dengan nada tinggi dan telunjuk mengarah ke wajah korban, AD langsung melontarkan tuduhan:
“Jangan kamu video-video saya! Saya tahu kamu siapa, antek-anteknya Ijah!”
Korban yang terkejut berusaha menjelaskan bahwa dirinya tidak merekam atau memotret. Ia bahkan menawarkan ponselnya untuk diperiksa, namun tawaran tersebut ditolak.
Tak lama kemudian, AD kembali mendekati meja korban dan mengucapkan ancaman:
“Kamu pendatang di sini, saya juga pendatang. Jangan macam-macam, saya bisa habisi kamu.”
Ia juga menyeret nama almarhum suami korban, yang membuat korban semakin terpukul.
“Dia bilang kalau dia tidak kenal suamiku, dia mau habisi saya. Itu benar-benar membuat saya sakit hati dan shock,” ungkap korban dengan suara bergetar.
Salah satu saksi, DE, membenarkan bahwa ancaman tersebut diucapkan lantang sehingga terdengar jelas oleh banyak pengunjung.
“Dia teriak-teriak, bilang mau habisi, tahu keluargamu, dan kata-kata kasar lainnya. Kami semua kaget, suasana langsung tegang. Padahal kami sama sekali tidak memotret atau merekam,” ujar DE.
Tak hanya mengancam, AD juga menuduh korban melanggar UU ITE dan menyatakan siap memanggil Kapolda serta Kapolres.
“Dia sambil scroll HP bilang akan laporkan M. Katanya dia tidak takut Kapolda atau Kapolres, dia bisa panggil,” tambah DE.
Menurut saksi, saat kejadian, kafe sedang ramai dan bahkan disebut ada beberapa pejabat, termasuk jaksa, di lokasi tersebut.
Bagi korban, tindakan tersebut memalukan dan tidak pantas dilakukan oleh seorang wakil rakyat.
“Kalau keberatan, bicarakan baik-baik. Bukan mengancam perempuan di depan umum, apalagi menyeret-nyeret nama almarhum suami saya. Itu sangat melukai hati saya,” tegas korban.
Hingga berita ini diturunkan, korban belum membuat laporan resmi, namun mengaku sedang mempertimbangkannya demi keamanan dan keadilan.
“Saya khawatir ancamannya benar-benar dilakukan. Nyawa saya bisa terancam,” tutup korban.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi dan menunggu tanggapan resmi dari pihak terkait.