Example 728x250
BeritaDaerah

Dampak Ekonomi Festival Golo Curu 2025 Dinilai Signifikan, Tapi Perlu Pembenahan

5
×

Dampak Ekonomi Festival Golo Curu 2025 Dinilai Signifikan, Tapi Perlu Pembenahan

Sebarkan artikel ini

Ruteng, NTT // divisinews.com- Festival Golo Curu 2025 yang digelar di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menjadi panggung semarak budaya dan ekonomi lokal. Tak hanya menyuguhkan atraksi seni dan budaya, festival ini juga menghadirkan dampak ekonomi yang dirasakan langsung oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Salah satu pelaku UMKM, Yohanes Dagomez, mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme masyarakat yang hadir, khususnya pada malam hari.

Example 325x300

“Dampak ekonomi dari festival ini sangat signifikan, khususnya bagi pelaku usaha, perajin, petani, dan seniman lokal. Kami mendapat manfaat langsung dari pengunjung yang hadir dan dari berbagai aktivitas yang berlangsung selama festival,” ujarnya saat ditemui di stan miliknya, Selasa malam (7/10/2025).

Yohanes, yang sudah tiga kali ikut berpartisipasi dalam festival ini, mengaku omzet penjualannya melampaui target yang ia tetapkan.

Namun, menurutnya, ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan oleh pihak penyelenggara untuk pelaksanaan festival berikutnya.

Salah satu kritik yang disampaikan Yohanes adalah minimnya kegiatan pada pagi hingga sore hari. Suasana festival seolah “hidup” hanya ketika malam tiba.

“Sayangnya, siang sampai sore sepi sekali. Jadi festival ini lebih cocok disebut ‘evening festival’. Padahal potensi siang hari juga besar kalau diisi dengan kegiatan menarik. Tiga kali saya ikuti Festival Golo Curu, semuanya sepi di siang hari. Hidupnya baru malam,” tambahnya.

Yohanes juga menyoroti kondisi sanitasi dan pengelolaan sampah yang masih perlu perhatian. Di Blok A, tempat stan miliknya berada, terdapat lubang kontrol saluran air (got) yang terbuka dan cukup mengganggu kenyamanan pelaku usaha.

Lebih lanjut, ia menyayangkan tidak adanya sistem pengangkutan sampah dari stan UMKM.

Rosalia Nganus, Pelaku UMKM asal Desa Gurung Liwut, Kabupaten Manggarai Timur.

Pada stan pameran lain, Rosalia Nganus salah satu pelaku UMKM bidang usaha minuman verbal, asal Desa  Gurung Liwut Kabupaten Manggarai Timur juga memberikan kesan yang sama selama mengikuti kegiatan festival ini.

“Sejak malam pertama hingga malam penutupan ini, ada peningkatan volume barang yang terjual berupa sari jahe, sari temu lawak, beras kencur dan lain-lain,” terangnya.

Meskipun secara umum Festival Golo Curu 2025 dianggap sukses dari sisi ekonomi, sejumlah evaluasi perlu menjadi catatan penting bagi panitia penyelenggara. Di antaranya, penjadwalan program yang lebih merata sepanjang hari, perbaikan infrastruktur stan, serta pengelolaan sampah yang lebih baik.

Dengan antusiasme masyarakat dan pelaku usaha yang tinggi, harapannya Festival Golo Curu ke depan bisa lebih inklusif, nyaman, dan menyenangkan—tak hanya saat malam tiba, tetapi sepanjang hari.

Penulis : J.Robert

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *