Example 728x250
Berita

Industri Keuangan Nasional Tetap Resilien dan Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

80
×

Industri Keuangan Nasional Tetap Resilien dan Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Sebarkan artikel ini

Divisinews.com, //Jakarta –  8 Oktober 2025 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa kinerja industri keuangan nasional, khususnya sektor perbankan, tetap menunjukkan ketahanan (resiliensi) yang kuat di tengah ketidakpastian global serta dinamika ekonomi domestik yang masih berlangsung.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Komisioner Pengawasan Bank BUMN dan Syariah OJK, Defri Andri, dalam sesi menjelang acara Investor Daily Summit 2025, Indonesia’s

Example 325x300

Menurut Defri, kondisi industri perbankan per Agustus 2025 menunjukkan performa positif. Pertumbuhan kredit secara tahunan (year-on-year) terus meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
“Pada Juli lalu pertumbuhan kredit tercatat sebesar 7,07 persen, dan pada Agustus ini angkanya diperkirakan melewati 7,5 persen,” ujar Defri.

Ia menjelaskan, tren tersebut mencerminkan optimisme terhadap ketahanan sektor perbankan, dengan risiko kredit yang tetap terkendali. Hal ini terlihat dari rasio gross NPL (Non-Performing Loan) sebesar 2,28 persen dan net NPL sebesar 0,87 persen.

Dari sisi likuiditas, Defri menyebut bahwa kondisi perbankan nasional sangat kuat. Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (DPK) mencapai 27,25 persen, jauh di atas ambang batas (threshold) 10 persen. Sementara itu, aset likuid terhadap non-core deposit tercatat sebesar 120 persen, di atas batas minimal 50 persen.

“Pertumbuhan DPK secara tahunan mencapai 8,51 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit. Ini menunjukkan likuiditas perbankan kita masih ample dan sehat,” jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sedikit menurun dari 86,03 persen menjadi 85,55 persen, menandakan likuiditas perbankan yang tetap stabil.

Defri menambahkan, OJK akan terus menjaga stabilitas sektor keuangan melalui penguatan koordinasi pengawasan dan kebijakan yang adaptif, serta mengoptimalkan fungsi intermediasi, termasuk dukungan terhadap UMKM dan pendalaman pasar keuangan.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya kesiapan industri perbankan menghadapi transformasi digital, terutama dalam proses digital onboarding yang menuntut kesiapan infrastruktur dan pengawasan yang matang.
“Transformasi digital perbankan merupakan bagian penting dari Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020–2025, dan akan terus kami kembangkan untuk memperkuat ekosistem keuangan nasional di masa depan,” ungkap Defri.

Dengan berbagai langkah tersebut, OJK optimistis industri keuangan nasional akan terus resilien, stabil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Penulis: AchmadEditor: Achmadsugiyanto
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *