Majene – Dalam upaya menjaga keamanan dan kelancaran aktivitas pelayaran di wilayah perairan Majene, personel Sat Polair Polres Majene terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat maritim.
Pada Jumat (10/10/25), personel Sat Polair Polres Majene melaksanakan kegiatan pengamanan bongkar muat kapal KM. Sabuk Nusantara 93 Perintis yang bertolak dari Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan dan sandar di Pelabuhan Palipi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.
Kegiatan pengamanan tersebut dipimpin langsung oleh Aipda Darmawan selaku personel Sat Polair Polres Majene. Berdasarkan data manifest, KM. Sabuk Nusantara 93 mengangkut sebanyak 160 penumpang, dengan rincian 141 orang dewasa, 14 anak-anak, dan 5 bayi.
Dalam pelaksanaannya, Sat Polair Polres Majene tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga memastikan seluruh proses bongkar muat berjalan tertib, aman, dan sesuai dengan prosedur keselamatan pelayaran.
Pengamanan dilakukan dengan pendekatan humanis, melibatkan dialog langsung dengan para penumpang serta awak kapal guna memberikan rasa aman dan nyaman.
Selain personel Polair, kegiatan ini juga melibatkan instansi terkait seperti Syahbandar Kabupaten Majene, PT Pelni Cabang Parepare, serta Pegawai Karantina Hewan dan Ikan Satker Pelabuhan Palipi.
Kolaborasi lintas instansi tersebut bertujuan untuk melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap penumpang, barang bawaan, serta muatan kapal, guna mencegah potensi pelanggaran seperti penyelundupan barang ilegal, satwa dilindungi, maupun barang berbahaya.
Aipda Darmawan menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan bagian dari rutinasi pengamanan pelayaran perintis di wilayah hukum Polres Majene. Menurutnya, pengawasan yang ketat di setiap kedatangan dan keberangkatan kapal sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan maritim serta mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas di pelabuhan.
“Kami berupaya memastikan setiap aktivitas di pelabuhan berjalan aman dan lancar. Semua penumpang serta barang bawaan kami periksa bersama instansi terkait agar tidak ada hal-hal yang dapat mengganggu keamanan maupun keselamatan pelayaran,” ujar Aipda Darmawan.