Acara FGD KNPI berlangsung Sukses,Panitia: Ketidakhadiran Bupati bentuk kepanikan.
Panyabungan DivisiNews.com/.
Acara Forum Grup Discussion (FGD) yang digagas oleh DPD KNPI Kab Madina berlangsung sukses, namun pihak panitia menyesalkan ketidakhadiran Bupati selaku pemateri meski telah diundang secara resmi.
“Panitia dan peserta FGD merasa sangat kecewa atas ketidakhadiran bupati HM Ja’far Sukhairi Nasution atau Wakil Bupati Atika Azmi Utammi pada moment tsb tanpa alasan yang jelas. Namun hanya mengutus Kepala Bappeda Birrul Walidain yang menurut pengakuan beliau baru diperintahkan pimpinan setengah jam sebelum dimulai acara. Sehingga dia tidak membawa bahan apapun ke dalam forum. Jadi kehadiran beliau kami nilai hanya sekadar “pelengkap penderita” di acara tsb dan tidak memberi kesan positif apapun tentang Pemkab Madina” sebut Ketua Panita Ahmad Sarqawi Nasution didampingi sekretaris Ahmad Faisal kepada media seusai acara di Ballroom D’san Hotel Panyabungan.
Dijelaskan, ketidakhadiran Bupati atau Wakil Bupati di forum kepemudaan setingkat kabupaten sudah jamak terjadi dan bukan hanya sekali ini saja. Bahkan pihaknya mengaku tidak merasa heran lagi dengan sikap Pemkab Madina karna kerap merendahkan organisasi kepemudaan sekelas KNPI sebagai wadah berhimpun dan pemersatu para OKP/Ormawa di Kab Madina. Hal ini menguatkan asumsi tidak adanya sama sekali harmonisasi dan keberpihakan Pemkab Madina kepada pemberdayaan pemuda di Madina.
Seharusnya di moment FGD, menurut Sarqawi menjadi forum paling tepat untuk mendeskripsikan klaim raihan prestasi dan capaian pemerintah Kab Madina yang selama ini mereka digaungkan. Namun kenyataannya Bupati atau Wakil Bupati tidak berani hadir di forum akademis FGD untuk mempresentasikan kinerja dan program mereka selama masa pemerintahan Sukhairi-Atika (SUKA).
Padahal pihak panitia mendapatkan informasi bahwa keberadaan Bupati pada saat FGD berlangsung masih berada di Kab Madina, tepatnya di kebun Hutasiantar. “Kita mendapatkan informasi A1 bahwa Bupati berada di Madina pada hari ini, apakah karna beliau takut untuk menghadiri acara tsb serta menjadi bulan-bulanan pemuda Madina, kita tidak tau” ungkap Sarqawi.
Sarqawi yang juga Ketua Sapma PP Kab Madina ini menyatakan signal ketidakhadiran Bupati atau Wakil Bupati di acara FGD pada hari ini merupakan bentuk kepanikan karna merasa tidak ada prestasi yang dapat dibanggakan selama mereka menjabat, dan mereka telah dihantui ketakutan mendalam serta perasaan telah “gagal”, kemudian merasa telah kehilangan kepercayaan masyarakat luas. “Jadi mungkin itu faktor X sebagai korelasi ketidakhadiran mereka” ulasnya.
Panitia, kata Sarqawi pada Jumat (07/03) telah mengirimkan surat kepada Bupati untuk berkenan menjadi narasumber dengan judul materi Analisis SWOT. Arah kebijakan visi misi RPJMD, Program dan Janji Politik Pemerintahan Sukhairi-Atika: Antara Idealita dan Realita. Namun disayangkan, Bupati, Wakil Bupati, Sekda tidak berani untuk hadir diacara forum kepemudaan tsb, namun hanya mengirimkan Kepala Bappeda yang dinilai tidak memiliki kapasitas dan kompetensi dalam menguraikan visi-misi, program Pemkab Madina selama pemerintahan SUKA sehingga pemaparannya kerap dinilai “ngawur” dan tidak substantif.
Pantauan wartawan, acara FGD dengan tajuk Akhir Kepemimpinan Sukhairi-Atika: Antara Cita dan Fakta. Catatan kritis History, Refleksi, Evaluasi dan Proyeksi berlangsung tertib dan antusias, diikuti puluhan peserta berasal dari berbagai OKP/Ormawa se Kab Madina.
Narasumber yang terlihat hadir yakni KBO Polres Madina Ipda Bagus Seto mewakil Kapolres Madina, kemudian tokoh masyarakat As Imran Khaitamy Daulay yang juga mantan Ketua DPRD Madina, tokoh pers Iskandar Hasibuan, akademisi Askolani Nasution. Acara tsb dipandu oleh moderator dari akademisi STAIN Madina Ahmad Faisal, MH dan Master of Ceremony (MC) Neldi Sandra Nasution, M.Pd
Diakhir acara seusai acara Buka Puasa Bersama, para peserta kemudian memberikan mandat sepenuhnya kepada Ketua DPD KNPI Madina Khairil Amri untuk membuat rumusan dan rekomendasi hasil kesimpulan FGD untuk kemudian dipublikasikan dalam jangka waktu 2×24 jam.
(Magrifatulloh).