Ruteng-NTT//Divisinews.com.- Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki Katedral Ruteng, gelar sosialisasi dan diskusi Ajaran Sosial Gereja, Kesetaraan gender dan hak-hak dasar anak, di aula asumta Ruteng, Sabtu,( 14/6/2025).
Acara berlangsung sejak pkl.09.00 s/d 13.00 ini, dihadiri oleh 65 peserta utusan dari kelompok Basis Gereja (KBG), sekolah, kelompok kategorial dan aktivitas perempuan Se-Paroki Katedral Ruteng.
Kepada Divisi News, Ketua Panitia Penyelenggara, Yoseph P. Man, SH menyampaikan, tujuan yang ingin dicapai agar peserta memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang materi yang disosialisasikan.
“Pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang Ajaran Sosial Gereja, Hak hak Dasar Anak dan Kesetaraan Gender,” Ungkapnya.
Salah satu pemateri, Dr. Adrianus Nggoro menekankan bahwa semua anak memiliki hak untuk mendapat perlindungan baik oleh orang tua maupun oleh negara.
“Prinsip dasar hak anak, harus non diskriminasi. Pelayanan terhadap anak tidak ada perbedaan dan tidak dibangun oleh pemikiran eksklusif. Anak butuh perlindungan dari berbagai kekerasan,” tegasnya
Sementara pemateri lain, Sr. Herdian Randut SSpS. Memaparkan, Kesetaraan gender itu sesungguhnya diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan . Namun, isu kesetaraan gender lebih fokus pada perempuan karena kaum perempuan sangat rentan mengalami ketidak-adilan gender.
“Realitanya, kaum perempuan merupakan kelompok rentan yang mengalami ketidak-adilan gender, diskriminasi serta kesenjangan gender,”ungkapnya
Terkait materi yang dipaparkan, salah satu peserta, Sofia Koni membenarkan peristiwa kekerasan terhadap perempuan maupun anak di Kabupaten Manggarai banyak terjadi.
“Karena itu, Saya merasa semua materi yang dipaparkan sangat penting guna meningkatkan pengetahuan dan memotivasi kami untuk berbagi dengan warga lainnya, termasuk anak didik kami,” sebut Guru SMP Negeri 2 Ruteng itu.
Sementara peserta lainnya utusan SMA Aquinas Ruteng, Maria Trifena Salut yang akrab dipanggil Irna, berharap adanya peningkatan kesetaraan gender di Kabupaten Manggarai.
“Sosialisasi tidak saja berupa kegiatan tatap muka, tapi lebih cepat dan meluas bila menggunakan media sosial agar menyentuh sasaran lebih luas termasuk semua generasi muda Manggarai,”pungkas Irna.
Penulis, Rjaya