
Senin 1 September 2025.
Warga desa tanjung mas, anisil (Sp) saat di konfirmasi awak media mengatakan kami sangat kecewa, dengan bangunan gedung serba guna yang tidak ada penyelesaian sampai saat ini, namun kami mau ngomong apa dan bertanya kepada siapa?…
Ia juga mengatakan bahwa bangunan gedung serba guna ini cuma ada dua tahap, pertama pembangunan pondasi dan tahap kedua pemasangan atapnya, tapi sampai sekarang belum dikerjakan lagi, tuturnya.
Kepala desa tanjung mas,”Eko Budi Santoso, ketika dibincangi awak media, mengenai pembangunan gedung serba guna tersebut, ia mengatakan, kami belum tau duduk persoalannya dan saya tidak dapat memberikan komentar tentang hal itu, Ujarnya.
Kejanggalan semakin mencolok karena tidak ada proses hukum yang transparan dan akuntabel, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan pemerintah kabupaten untuk mengusut kasusnya. Situasi ini memunculkan dugaan adanya ‘maling yang’, di mana pihak-pihak yang seharusnya mengawasi justru diduga terlibat.
Menurut “Indo Sapri, situs ini bahkan disalahgunakan sebagai tempat perbuatan amoral. Fakta ini menambah daftar panjang ironi di balik proyek ambisius yang berakhir tragis. Proyek yang seharusnya dibangun untuk masyarakat justru menjadi beban finansial dan moral,”tuturnya.
Desakan agar kasus ini diusut tuntas semakin menguat. “Indo Sapri, selaku ketua jpkp Banyuasin menyatakan secara khusus meminta Satgas Merah Putih yang akan dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk turun tangan. Penyelidikan yang serius dan tanpa pandang bulu diharapkan dapat membongkar semua pihak yang terlibat, mulai dari pejabat DPRD, pemerintah Yang Terkait, kontraktor, hingga pihak lain yang diduga menikmati dana haram tersebut.
Kasus Gedung Serbaguna yang terletak di desa tanjung mas ini harus menjadi momentum untuk menunjukkan komitmen nyata dalam pemberantasan korupsi dan menegakkan keadilan bagi rakyat. Apakah ini akan menjadi akhir dari lingkaran setan korupsi yang terus merugikan rakyat?
Pewarta Yusan
Editor yusan