Example 728x250
BeritaDaerah

Gempungan Paguyuban Pasundan Kukuhkan Kepemimpinan Baru, Apip Hadi Susanto Resmi Gantikan Asep Kurnia

63
×

Gempungan Paguyuban Pasundan Kukuhkan Kepemimpinan Baru, Apip Hadi Susanto Resmi Gantikan Asep Kurnia

Sebarkan artikel ini

Sumedang | DivisiNews.com — Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Sumedang menggelar Gempungan atau pertemuan besar di Tanjungsari, Sumedang, pada Kamis (22/5/2025). Agenda ini menjadi momentum strategis untuk restrukturisasi organisasi sekaligus serah terima kepemimpinan dari Asep Kurnia kepada Apip Hadi Susanto.

Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. Didi Turmudzi, hadir langsung memimpin jalannya acara. Dalam sambutannya, Didi mengapresiasi capaian luar biasa Cabang Sumedang yang telah berhasil membentuk kepengurusan hingga tingkat ranting di 277 desa dan 26 Pimpinan Anak Cabang (PAC).

Example 325x300

“Ini pencapaian luar biasa. Tidak semua cabang bisa menjangkau akar rumput sedalam ini,” ujar Didi.

Serah terima jabatan dilakukan dari Asep Kurnia—Ketua Cabang dua periode—kepada Apip Hadi Susanto yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Cabang sekaligus Ketua Pelaksana acara. Asep menyebut, keputusan tersebut diambil melalui musyawarah bersama anak cabang.

“Sempat diminta maju kembali, tapi karena kesibukan sebagai Ketua Fraksi dan Komisi 1 di DPRD, saya serahkan estafet kepemimpinan kepada Sekjen Apip,” ungkap Asep.

Apip Hadi Susanto, yang kini menjabat sebagai Ketua Cabang periode 2025–2030, menyatakan komitmennya melanjutkan program pendahulunya. Ia juga bertekad menyusun ulang struktur organisasi berdasarkan loyalitas dan kinerja.

“Kami akan terus berkonsultasi dengan PB dan menyusun strategi memperkuat eksistensi Paguyuban Pasundan, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan,” jelasnya.

Paguyuban Pasundan Cabang Sumedang tercatat telah mendirikan SMP, SMA, dan SMK Pasundan di wilayah Tanjungsari, Jatinangor, dan Cibugel. Program sosial seperti beasiswa bagi siswa SD dan bantuan tunai pendidikan terus berjalan secara berkesinambungan.

Salah satu program unggulan, Dzikir, Mikir, Ngukir, menjadi pendekatan kultural yang memadukan unsur keagamaan dan pelestarian budaya lokal. Didi menyebut program tersebut sebagai upaya membangun karakter generasi muda Pasundan.

“Kita harus pegang teguh moto Ngajaga Lembur, Nata Kota, Merangan Bodo jeung Kokoro. Ini soal membangun karakter: pantang menyerah, pemberani, dan bertindak nyata,” tegasnya.

Acara Gempungan turut dihadiri tokoh masyarakat Jawa Barat H. Umuh Muchtar, unsur Muspika Jatinangor, serta Komandan Kodim Sumedang. Kehadiran para tokoh ini memperkuat legitimasi serta semangat kolaborasi lintas sektor demi kemajuan Paguyuban Pasundan ke depan.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *