Divisinews.com//SEMARANG – Jawa Tengah dipilih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai tempat uji coba inovasi padi biosalin dan bahan bakar pentasol.
Peneliti Ahli Utama di Organisasi Riset Energi Manufaktur BRIN, Tri Martini Patria menerangkan, inovasi padi biosalin yang ditanam di pesisir Jawa Tengah, sudah diuji coba di Kota Semarang.
Dibeberkan, potensi lahan marjinal di pesisir Jateng mencapai 15.000 hektare. Lahan tersebut, saat ini baru dieksplorasi 500 hektare. Dari benih padi varietas biosalin 1 dan 2, estimasi produksi gabah kering maksimal bisa mencapai 9-10 ton per hektare. Tetapi mengingat penanaman padi biosalin memanfaatkan lahan marjinal, maka panen di bawah 9 ton per hektare, masih tergolong bagus.
“Terakhir kami panen 6,9 ton gabah kering per hektare. Percontohannya di Kota Semarang,” ucap Tri Martini, saat audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di kantor gubernur, Senin (5/5/2025).
Dua varietas padi yang tahan air payau itu, imbuh Martini, sedang diperbanyak jumlahnya oleh BRIN. Adapun saat ini, sudah bisa ditanam di Kabupaten Brebes, Cilacap, dan Jepara.
Sementara, jelas Martini, untuk produksi pentasol dari sampah plastik, sudah diujicobakan juga di Kota Semarang. Dalam produksinya, 1 kg sampah plastik bisa menghasilkan 85-90 persen bahan bakar alternatif setara dexlite.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mendukung program BRIN, yang menjadikan wilayahnya sebagai tempat riset padi biosalin dan bahan bakar pentasol. Kedua hasil riset ini, membantu mewujudkan Jateng sebagai provinsi mandiri pangan dan energi.
“Terima kasih telah memberikan kerja tematik di Jateng, di antaranya pengelolaan sampah (plastik) menjadi bahan bakar cair Pentasol. Kemudian ada daerah pesisir yang harusnya tidak bisa ditanami padi karena airnya payau, kini sudah bisa ditanami,” kata Luthfi.
Pihaknya meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, segera terlibat dalam riset tersebut. Dengan begitu, diharapkan produksi beras Jateng bisa meningkat, untuk menunjang ketahanan pangan wilayah dan nasional.
Dok-@(Humas Jateng)