Divisinews.com, Lebak– Selama bertahun-tahun bisnis galian (C) tanah merah di Kecamatan Curugbitug telah menjamur, diduga Aparat Penegak Hukum di Kabupaten Lebak tutup mata. Mirisnya beberapa kali terjadi kecelakaan hingga menimbulkan korban jiwa, imbas dari Armada truck tanah yang terparkir di bahu jalan dan runtuhan tanah Merah yang tercecer ke jalan mengakibatkan jalan licin, terlebih jika penghujan tiba.
Diduga kedua aktor galian ilegal yang tidak patuh terhadap aturan, selain berdampak menimbulkan kecelakaan, tanpa legal standing yang ditempuh jelas sudah merugikan pemerintah daerah, karena tidak adanya income ke PAD melalui pajak. Hal ini selaku sosial kontrol, Ade surnaga alias King Naga meminta agar galian (C) yang diduga bodong tersebut ditutup oleh pihak berwenang, hingga pengusaha dapat menempuh administrasi perijinan semestinya.
“Saya sangat menyayangkan adanya dugaan pembiaran oleh APH terhadap galian tanah yang diduga belum berijin. Mirisnya lagi, salah satu lokasi galian itu berdampingan dengan mapolsek Curugbitung” Keluh Naga.
Naga menduga APH main mata dengan bos galian,”Ini kan aneh menurut saya, selama bertahun-tahun galian tanah tersebut melenggang bebas tanpa adanya tindakan tegas dari pihak berwenang, ada apa ini,”tanya Naga.
“Dan saya selaku sosial kontrol tidak akan tinggal diam, akan mendorong kedua oknum pengusaha nakal ini, ke Polda Banten bila perlu ke Mabes polri agar galian tersebut ditutup jika nanti terbukti tidak kantongi ijin.” Ungkapnya.
“Disisi lain, kami sangat mengharapkan adanya tambahan PAD dari pihak pengusaha, serta imbas kerugian masyarakat yang bisa saja terjadi kecelakaan dikemudian hari, imbas dari jalan yang licin.” Tutup Naga.
Ketika dikonfirmasi awak media, inisial ( D) menjawab,”Saya sama Dadi kang,”singkat.
Selanjutnya ditanya sejauh mana perijinannya, D tidak menjawab hingga berita ini diturunkan.
(Aris Rj)
