Divisinews.com, Sumedang, Jabar – Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menghadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-7 Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) sekaligus peringatan Dies Natalis ke-11 di Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Rabu, 17 September 2025. Sebanyak 66 wisudawan resmi dilepas untuk terjun ke masyarakat.
“Kami berharap ke depan para wisudawan ini menjadi entrepreneur dan pengusaha muda yang tangguh. Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi melalui berbagai program,” kata Budi.
Dari 66 lulusan, sebanyak 13 orang telah diterima bekerja di perusahaan swasta. Sementara sisanya diharapkan segera terserap di berbagai sektor industri.
Dalam kesempatan itu, Budi juga menegaskan rencana pengembangan Akmet dengan menambah jurusan baru.
“Akmet ke depan diharapkan bisa bertransformasi menjadi politeknik, sehingga jumlah mahasiswa dan kualitas pendidikan akan meningkat,” ujarnya.
Menurut Budi, lembaga pendidikan yang berada di bawah Kementerian Perdagangan ini juga menerima mahasiswa dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) serta menyediakan beasiswa bagi calon mahasiswa.
Budi menambahkan pihaknya telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp500 miliar kepada DPR RI untuk tahun 2026. Jika disetujui, total anggaran Kementerian Perdagangan tahun depan akan mencapai Rp1,60 triliun.
“Prioritas anggaran difokuskan pada tiga program, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan mendorong UMKM agar bisa ekspor,” kata dia.
Budi menilai pasar dalam negeri yang besar harus diisi oleh produk industri nasional agar mampu bersaing.
“Kalau kita isi dengan produk bagus, negara lain pun akan membuka akses pasar lebih luas,” katanya.
Ia juga mengungkapkan sejumlah capaian kerja sama internasional. Salah satunya adalah perjanjian dagang dengan beberapa negara yang ditandatangani pada Agustus lalu.