Ruteng NTT// divisinews.com – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Ternak Babi Pagal di bawah Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai terus berbenah untuk meningkatkan produksi bibit babi unggul.
Kepala UPTD, Fidelis Medi, SST, menegaskan bahwa keberadaan pusat pembibitan ini memiliki prospek besar dalam mendorong Penerimaan Asli Daerah (PAD) sekaligus mendukung peternakan rakyat.

Menurut Fidelis, UPTD tidak hanya difungsikan sebagai pusat penyedia bibit berkualitas, tetapi juga sebagai sarana bellajar bagi para peternak.
“Selain membantu peternak mendapatkan bibit unggul, usaha ini juga memberi kontribusi nyata terhadap PAD Kabupaten Manggarai,” jelasnya di ruang kerjanya, Selasa (3/9/2025).
Populasi dan Jenis Bibit
Saat ini, populasi ternak di UPTD Pagal mencapai 202 ekor, terdiri atas 52 ekor indukan dan 150 ekor anak babi. Dari jumlah indukan tersebut, terdapat 47 ekor betina dan 5 ekor jantan. Sementara itu, anak babi yang telah disapih berjumlah 92 ekor, sedangkan 58 ekor masih dalam masa menyusu.
Jenis bibit yang dikembangkan adalah babi duroc, salah satu ras unggul yang dikenal memiliki pertumbuhan cepat dan kualitas daging yang baik. Saat ini, sebanyak 92 ekor anak babi siap dipasarkan dengan kisaran usia 2–4 bulan.
Harga penjualan mengacu pada Peraturan Bupati Manggarai, yakni Rp1.200.000 per ekor dengan berat 10 kilogram. Untuk bobot lebih dari 10 kilogram, pembeli dikenakan biaya tambahan Rp90.000 per kilogram. Seluruh hasil penjualan langsung disetorkan ke kas daerah sebagai kontribusi PAD.
Tantangan yang Dihadapi
Meski memiliki potensi besar, pengelolaan UPTD Pagal belum sepenuhnya bebas dari kendala. Fidelis menyebutkan, hambatan utama adalah keterbatasan pasokan air, ketiadaan tenaga dokter hewan tetap, serta masih terbatasnya strategi pemasaran.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, drh. Yustina H. Lajar, menambahkan bahwa pemerintah daerah sudah menyiapkan sejumlah solusi. Untuk kebutuhan air, sambil menunggu pengerjaan sumur bor, suplai sementara diambil dari UPTD lama meski membutuhkan biaya tambahan bahan bakar.
Sementara itu, Kadis Peternakan Manggarai, Tuty, menegaskan bahwa penempatan tenaga dokter hewan akan segera terealisasi.
“Dokter hewan lulusan P3K Provinsi akan mulai bertugas di UPTD Pagal pada awal bulan ini,” ujarnya.
Harapan dan Ajakan
Pemerintah berharap kehadiran UPTD Pagal dapat kembali meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap usaha peternakan babi, setelah sempat dilanda ASF (African Swine Fever) beberapa waktu lalu. Masyarakat pun dihimbau agar membeli bibit unggul langsung di UPTD Pagal demi menjamin kualitas dan kesehatan ternak.
“Usaha ini memiliki prospek yang cerah untuk mendukung ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan peternak,” tutup Fidelis.