Example 728x250
DaerahEkonomi

Pemkab Sumedang Gandeng Apjatel, Serius Tata Kabel Fiber Optik Demi Wujudkan Smart City

49
×

Pemkab Sumedang Gandeng Apjatel, Serius Tata Kabel Fiber Optik Demi Wujudkan Smart City

Sebarkan artikel ini

DivisiNews.com, Sumedang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang terus menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur digital modern. Salah satu langkah strategis yang kini ditempuh adalah penataan kabel fiber optik dari udara ke bawah tanah, dengan menggandeng Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel).

Langkah ini dinilai krusial untuk mewujudkan Sumedang sebagai kota modern, aman, dan tertib menuju smart city yang terintegrasi.

Example 325x300

“Kabel bawah tanah bukan hanya soal estetika kota, tapi juga bagian dari percepatan transformasi digital. Ini juga untuk mengurangi risiko kebakaran serta menciptakan ruang kota yang lebih tertib,” ujar Ketua Apjatel Korwil Jawa Barat, Dudi Sudrajat Abdurachim, saat audiensi bersama Pemkab Sumedang, Jumat (23/5/2025) di Ruang Wakil Bupati.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, serta Sekretaris Daerah, Tuti Ruswati. Mereka membahas rencana kerja sama penataan kabel optik serta potensi integrasi sistem pengawasan berbasis teknologi digital.

Fajar menyebut kawasan Jatinangor sebagai pilot project penataan kabel bawah tanah, mengingat daerah tersebut padat, multikultural, dan memiliki aktivitas digital yang tinggi.

“Anak muda di Jatinangor aktif di media sosial. Jika tata kotanya rapi dan modern, tentu akan berdampak positif. Kami juga tengah mengembangkan konsep smart pole dengan integrasi drone, CCTV, dan operator untuk keamanan, apalagi Jatinangor kini cukup rawan,” ujarnya.

Tak hanya soal estetika dan keamanan, penataan kabel juga dipandang mampu mendukung ekonomi digital yang kini berkembang pesat. Namun, Pemkab mengingatkan pentingnya kajian teknis secara menyeluruh, terutama karena karakteristik tanah di Sumedang yang rawan pergeseran.

“Harus ada kajian eksplorasi dan topografi terlebih dahulu agar tidak menimbulkan masalah di masa depan. Jika terjadi bencana atau kerusakan, biayanya bisa membebani APBD,” terang Fajar.

Ia berharap kolaborasi ini tidak hanya sebatas rencana, tetapi bisa segera direalisasikan.

“Kalau programnya tepat sasaran dan anggarannya ada, kenapa tidak segera dijalankan,” tegasnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *