Example 728x250
Daerah

Pengiriman Kontainer ke-10: Bukti Keberhasilan Kampung Nelayan Modern Biak Numfor

2
×

Pengiriman Kontainer ke-10: Bukti Keberhasilan Kampung Nelayan Modern Biak Numfor

Sebarkan artikel ini

divisinews // JAYAPURA,PAPUA -Pengiriman kontainer ke-10 yang berisi 16 ton ikan beku menuju Semarang, Jawa Tengah menjadi tonggak penting dalam perjalanan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Samber-Binyeri. Peristiwa ini mencerminkan perjuangan gigih para nelayan yang terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Program unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yang kini bertransformasi menjadi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) terbukti mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat nelayan.

Example 325x300

Dengan pendampingan yang berkelanjutan, sektor perikanan tangkap di Biak Numfor semakin berkembang, membawa harapan baru bagi ekonomi pesisir.

Ketua Koperasi Desa Samber Binyeri Maju (KSBM), Adam Mampioper, mengungkapkan bahwa periode ini menunjukkan peningkatan hasil tangkapan yang signifikan. Gudang beku yang tersedia di Kalamo kini cepat terisi, memungkinkan distribusi ikan ke Pulau Jawa berlangsung lebih efisien.

“Adanya gudang beku ini sangat membantu penyimpanan dan distribusi ikan tangkapan nelayan. Kami juga mendapat pendampingan dari pemerintah serta dukungan tanpa henti dari mitra PT Perikanan Nusantara Jaya, yang selalu membantu meningkatkan kapasitas kami,” ujar Adam dalam keterangan tertulis, Jumat (13/6/2025).

Pengiriman ikan kali ini hanya berselang dua minggu dari pengiriman sebelumnya, dengan total nilai ekspor mencapai Rp 400 juta. Jenis ikan yang dikirim meliputi tuna, marlin, cakalang, serta ikan karang, menunjukkan diversifikasi produk yang semakin baik.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Biak Numfor, Effendi Igirisa, mengungkapkan bahwa hingga saat ini Kalamo Biak telah mengirim total 153,82 ton ikan dengan nilai Rp 2,456 miliar. Meski capaian ini membanggakan, ia menekankan pentingnya terus meningkatkan produktivitas tanpa merasa puas terlalu dini.

Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, turut mengapresiasi pencapaian positif KSBM sebagai penggerak ekonomi pesisir. Ia menyoroti beberapa faktor kunci yang perlu diperkuat, seperti sarana penangkapan yang memadai, fasilitas cold chain, pendampingan teknis, serta kemitraan bisnis yang solid.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Trian Yunanda, mengungkapkan bahwa keberhasilan Kalamo Biak akan dijadikan percontohan dalam pembangunan 100 KNMP tahun ini. Program ini merupakan pengembangan dari Kalamo dengan anggaran sebesar Rp 22 miliar per lokasi.

“Inisiatif ini mendapat perhatian langsung dari Presiden RI sebagai bagian dari upaya mendorong produktivitas masyarakat perikanan secara berkelanjutan serta mewujudkan kampung nelayan yang tertata lebih modern,” ujar Trian.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menegaskan bahwa kampung nelayan tradisional harus bertransformasi menjadi lebih modern guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ketahanan pangan nasional. KNMP menjadi salah satu strategi utama dalam mewujudkan visi tersebut. (Calvin)

Editor: Ali
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *