Example 728x250
Daerah

Peringati HUT RI KE 80 FRPB Gelar Orasi Kebangsaan dan Pentas Budaya

63
×

Peringati HUT RI KE 80 FRPB Gelar Orasi Kebangsaan dan Pentas Budaya

Sebarkan artikel ini

divisinews.com //KOTA PASURUAN – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Forum Rakyat Pasuruan Bangkit (FRPB) menyelenggarakan acara unik berupa orasi kebangsaan dan pentas budaya. Acara ini berlangsung di Lapangan Bong, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Minggu (31/8/25) malam.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Saiful Arif dan Modrek Maulana, serta dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua FRPB Ayik Suhaya, Ketua DPRD Kota Pasuruan H. M. Toyib, anggota fraksi Golkar Dedy, perwakilan Bakesbangpol Imam, Camat Purworejo Alfian, tokoh masyarakat, aktivis, serta Muspika Kecamatan Purworejo. Ratusan warga juga turut memadati acara yang menampilkan hiburan seni bantengan dan pencak silat dari perguruan Kuntu Mancilan.

Example 325x300

Dalam sambutannya, H. M. Toyib menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. “Suatu kehormatan bagi saya bisa diundang dalam acara yang dilaksanakan oleh rekan-rekan,” ujarnya.

Sementara itu, Modrek Maulana, sebagai salah satu penggagas acara, mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan. “Bangsa yang kuat adalah bangsa yang menjaga kesatuan dan persatuan. Kami mengucapkan selamat dirgahayu Republik Indonesia. Merdeka!” serunya.

Acara ini juga menjadi momentum bagi Ayik Suhaya, yang juga tokoh budayawan dan Wakil Gubernur LIRA Jawa Timur, untuk menyampaikan duka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan. “Beliau adalah pejuang dan pendekar kebangsaan yang gigih mempertahankan demokrasi Pancasila di Indonesia,” kata Ayik. Ia mengajak seluruh hadirin menundukkan kepala dan mendoakan almarhum agar diterima di sisi Allah SWT.

Ayik Suhaya juga menyoroti kondisi bangsa saat ini yang dinilainya memprihatinkan, terutama terkait isu kenaikan tunjangan DPR RI. “Sangat miris melihat kondisi bangsa di mana rakyat kesulitan mencari nafkah, sementara anggota dewan di pusat meminta kenaikan tunjangan hingga 50 juta dan bahkan berjoget-joget. Ini sangat tidak pantas,” tegasnya.

Ayik meminta seluruh pejabat, mulai dari pusat hingga daerah, untuk melakukan introspeksi diri. “Pemimpin seharusnya mengayomi rakyat karena mereka dipilih oleh rakyat, untuk rakyat, dan harus merakyat. Hal ini harus dicamkan oleh para pemimpin kita,” ujarnya.

Ia juga berharap kejadian kerusuhan yang terjadi di kota-kota lain seperti Jakarta dan Surabaya tidak terjadi di Pasuruan. “Mari kita sepakat untuk menjaga kondusivitas,” ajaknya.

Dalam penutupnya, Ayik menyerukan agar para wakil rakyat, khususnya DPRD, kembali menjalankan tugas dan wewenang mereka untuk menampung aspirasi masyarakat. “Jika masyarakat kita kesulitan sandang, pangan, dan papan, jangan malah tunjangan yang dinaikkan sambil berjoget. Ini tidak pantas,” pungkasnya.

Ayik juga mengingatkan pemerintah Kota Pasuruan untuk memenuhi janji politiknya dan tidak hanya fokus pada pencitraan. “Masyarakat Pasuruan berharap ada kebijakan yang benar-benar pro-rakyat demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera, makmur, dan sentosa,” tutupnya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *