Pasuruan, JATIM – Divisinews.online // Plafon ruang rapat di Kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pasuruan yang berlokasi di Jl. KH. Wachid Hasyim Gang XIII No.27a, Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, ambruk pada Jumat pagi (6/12/2024). Penyebab insiden tersebut masih menjadi perdebatan, sementara pihak pengelola belum memberikan keterangan resmi.
Berdasarkan keterangan seorang petugas keamanan di lokasi, hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir diyakini menjadi penyebab kerusakan.
“Kemungkinan besar karena hujan. Mungkin ada kebocoran yang membuat plafon tidak kuat menahan beban,” ujar petugas keamanan.
Namun, staf kantor MPP mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab ambruknya plafon tersebut. Bahkan, mereka tidak mengetahui fungsi ruangan yang berada di atas plafon yang ambruk.
“Kami tidak tahu ruangan di atas ini dipakai untuk apa, atau apakah ada masalah di sana sebelumnya,” ungkap salah seorang staf.
Insiden ini juga mendapat perhatian dari LSM Garda Pantura, yang menyoroti pentingnya pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas publik. Anggota LSM Garda Pantura, Koko, menilai insiden ini merupakan cerminan kurangnya perhatian terhadap keselamatan di fasilitas umum.
“Ini menunjukkan ada kelemahan dalam pengawasan dan perawatan infrastruktur. Hujan bukanlah alasan yang cukup untuk menjelaskan ambruknya plafon, karena setiap bangunan publik seharusnya dirancang untuk menahan kondisi cuaca ekstrem,” tegas Koko.
Dia juga mempertanyakan transparansi pengelolaan gedung MPP Kota Pasuruan, terutama terkait kurangnya informasi yang dimiliki oleh staf kantor mengenai fungsi ruangan di atas.
“Jika staf saja tidak tahu mengenai kondisi atau fungsi ruangan, ini menandakan ada masalah serius dalam tata kelola internal gedung,” tambahnya.
LSM Garda Pantura mendesak pemerintah setempat untuk segera melakukan audit teknis terhadap bangunan MPP Kota Pasuruan dan memastikan semua fasilitas publik aman digunakan oleh masyarakat.
“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terjadi lagi. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” pungkas Kukuh.
Hingga kini, ruang rapat yang terdampak telah ditutup, dan tim teknis diharapkan segera melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya plafon tersebut. Masyarakat juga berharap pemerintah segera bertindak cepat agar pelayanan publik tidak terganggu.
(Rahmat)
Redaksi