Sukabumi, Divisinews.com – Duka mendalam menyelimuti warga Kampung Cihamerang, RT 03 RW 04, Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Seorang remaja bernama Ervan, berusia 16 tahun, meninggal dunia pada kamis (23/8/2025) setelah dipatuk ular berbisa jenis ular welang (Bungarus fasciatus) saat sedang membantu ibunya membersihkan rumput di sawah.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan warga sekitar dan pihak keluarga, peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 9 pagi, WIB. Saat itu, Ervan tengah membantu ibunya melakukan aktivitas “ngarambet” — yaitu membersihkan rumput liar di area sawah keluarga mereka yang terletak tidak jauh dari rumahnya.
Saat sedang mencabut rumput di bagian pematang sawah yang agak rimbun, tiba-tiba Ervan berteriak karena merasakan sengatan di tangan kanannya. Sang ibu yang berada beberapa meter dari lokasi langsung berlari menghampiri, dan mendapati seekor ular belang hitam-putih melata menjauh dari lokasi kejadian.
Ervan segera mengalami gejala gigitan berbisa, seperti pusing, mual, dan tubuh mulai melemah dalam hitungan menit. Warga sekitar yang mendengar teriakan pun segera berdatangan dan membantu membawa Ervan menggunakan sepeda motor menuju Puskesmas Kabandungan.
Namun sayang, di tengah perjalanan, kondisi Ervan semakin menurun drastis. Nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal sebelum sempat mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan.
Konfirmasi dari Aparat Desa
Kepala Desa Cihamerang, saat dikonfirmasi pada kamis, (21/8/2025), membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Ervan dikenal sebagai anak yang baik, rajin, dan sangat peduli pada orang tuanya. Dia meninggal saat membantu ibunya bekerja di sawah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Kepala Desa Cihamerang, kepada awak media.
Bahaya Ular Welang
Ular welang merupakan salah satu jenis ular yang memiliki bisa sangat mematikan. Meskipun dikenal sebagai ular yang tidak agresif dan lebih aktif pada malam hari, dalam kondisi tertentu ular ini bisa muncul di siang hari — terutama jika habitatnya terganggu oleh aktivitas manusia atau cuaca panas yang ekstrem.
Menurut informasi dari relawan SAR dan petugas kesehatan, bisa ular welang bekerja menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan, sesak napas, hingga kematian jika tidak segera ditangani.
Peringatan bagi Warga
Sebagai langkah preventif, pihak Pemerintah Desa Cihamerang mengimbau masyarakat, terutama para petani dan warga yang beraktivitas di area persawahan atau hutan, untuk lebih berhati-hati.
Pemerintah desa juga tengah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan BPBD untuk memberikan penyuluhan tentang penanganan pertama jika terjadi gigitan ular, serta kemungkinan penyediaan serum anti venom di fasilitas kesehatan terdekat.
“Kami akan coba lakukan edukasi dan upaya pencegahan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Warga harus tahu apa yang harus dilakukan jika digigit ular berbisa,” tambah Kepala Desa.
Pemakaman Korban
Jenazah Ervan dimakamkan pada kamis sore di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Cihamerang. Prosesi pemakaman berlangsung haru dan dihadiri puluhan warga, keluarga, dan kerabat dekat korban.