Pasangkayu – Aksi kekerasan mengejutkan terjadi di Desa Kasano, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, tepatnya di lingkungan SMK setempat. Seorang guru staf sekolah menjadi korban penikaman oleh siswa dari sekolah lain. Kejadian tragis ini berlangsung sekitar pukul 12.00 WITA dan mengundang perhatian publik. Selasa(29/7)
Korban diketahui bernama Sabaruddin (41), staf pengajar di SMK tersebut. Sementara pelaku adalah Aswat Irawan (17), siswa SMK Negeri 2 Baras Balanti.
Menurut saksi mata, Nukman (52), yang juga merupakan guru di sekolah tersebut, kejadian berawal saat pelaku datang ke sekolah dalam keadaan terpengaruh minuman keras. Aswat datang dengan membawa senjata tajam (sajam) yang sudah dalam keadaan terhunus, seolah mencari seseorang. Saat itu, pelaku sempat mendapat pukulan di bagian kepala dari salah satu siswa bernama Ahmad Aldsyar (18), siswa kelas 11 warga Bulili Raya.
Tak berselang lama, pelaku secara tiba-tiba menyerang dan menikam korban Sabaruddin di hadapan guru dan siswa lainnya. Aksi brutal ini sontak membuat panik seluruh warga sekolah. Beberapa guru dan siswa berusaha melawan, hingga akhirnya pelaku melarikan diri ke rumah seorang warga bernama Lek Salim.
Pihak Kepolisian dari Polsek Baras bergerak cepat menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil mengamankan pelaku tak lama setelah kejadian. Berdasarkan informasi awal, motif sementara dari pelaku adalah rasa cemburu karena mencari kekasihnya yang bernama Delvi. Sebelum kejadian, pelaku diketahui membeli dan mengonsumsi minuman keras jenis cap tikus dari rumah seorang warga bernama Ari di wilayah SP 1.
Kapolres Pasangkayu AKBP Joko Kusumadinata melalui Kapolsek Baras IPTU Asep Saifurrohman menyampaikan bahwa kasus ini sedang dalam penanganan pihak berwajib. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sekolah agar pada esok hari akan dilakukan penyuluhan dan himbauan kepada siswa SMKN 1 Baras terkait pentingnya menjauhi kenakalan remaja dan bahaya konsumsi minuman keras.
“Respon cepat dari petugas merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga keamanan lingkungan pendidikan, serta memastikan pelaku kekerasan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ungkap IPTU Asep.
Situasi saat ini telah kondusif dan korban sedang mendapatkan perawatan medis. Pihak kepolisian terus mendalami kasus ini untuk mengetahui latar belakang dan keterlibatan pihak lain, serta memastikan peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.
