Ruteng, NTT // divisinews.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Manggarai menggelar sosialisasi penegakan peraturan daerah terkait pemberantasan rokok ilegal, yang berlangsung di Kantor Satpol PP Manggarai, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan upaya hukum serta meningkatkan pemahaman anggota Satpol PP mengenai bahaya dan dampak peredaran rokok ilegal.
Nara sumber dari Kantor Bea Cukai Labuan Bajo, Ahmad Faesol, memaparkan secara jelas jenis-jenis rokok ilegal, potensi kerugian negara, serta dampaknya bagi kesehatan.
Ia mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2025, Bea Cukai Labuan Bajo telah menyita 1.247.196 batang rokok ilegal dengan potensi kerugian negara mencapai Rp1,229 miliar, serta mengumpulkan denda administrasi sebesar Rp189 juta.
Faesol menegaskan bahwa penegakan hukum harus berjalan beriringan dengan edukasi publik agar masyarakat memahami risiko rokok ilegal. Ia juga membantah dugaan adanya unsur pembiaran dari pihak berwenang.
“Tidak ada unsur pembiaran,” tegasnya.
Menurut Faesol, keterbatasan personel menjadi tantangan utama dalam pengawasan. Dari 37 pegawai Bea Cukai Labuan Bajo, hanya 9 orang yang bertugas mengawasi seluruh pintu masuk laut dan udara. Karena itu, Bea Cukai memperkuat sinergi dengan Satpol PP di sembilan kabupaten Se-daratan Flores–Lembata melalui sosialisasi teknis dan hukum secara berkelanjutan.
Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Manggarai, Tiransius K. Otwin Wisang, menilai sosialisasi ini krusial karena masih banyak anggota yang belum memahami definisi rokok ilegal secara tepat.
“Petugas tidak boleh turun ke lapangan tanpa memahami definisi rokok ilegal. Kami berkomitmen menjadikan Manggarai bebas barang kena cukai ilegal,” ujarnya.
Ia menambahkan, edukasi masyarakat merupakan strategi penting dalam menekan peredaran rokok ilegal. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan mampu menolak serta melaporkan temuan rokok ilegal.
“Sosialisasi ini akan diperluas ke masyarakat pada tahap berikutnya. Kolaborasi lintas instansi dan partisipasi publik diharapkan menjadi kunci menuju Manggarai yang bebas dari rokok ilegal,” pungkas Otwin.
Penulis : J.Robert
