Example 728x250
BeritaDaerahKriminalPolitikTeknologiUncategorized

Sumur Minyak Ilegal Meledak di Musi Banyuasin, Warga Jadi Korban – Dugaan Mafia Minyak Kembali Menguat

6
×

Sumur Minyak Ilegal Meledak di Musi Banyuasin, Warga Jadi Korban – Dugaan Mafia Minyak Kembali Menguat

Sebarkan artikel ini

Musi Banyuasin//Divisinews.com – Tragedi kebakaran maut kembali mengguncang Kabupaten Musi Banyuasin. Sebuah sumur minyak ilegal di Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, meledak pada Selasa (9/9/2025) pagi.

Ledakan hebat disertai kobaran api besar menewaskan sejumlah pekerja dan menyebabkan beberapa lainnya menderita luka bakar serius. Korban kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.

Example 325x300

Peristiwa ini menambah panjang deretan insiden kebakaran akibat praktik illegal drilling di wilayah Musi Banyuasin yang dikenal sebagai salah satu titik rawan sumur minyak rakyat maupun ilegal. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi terkait jumlah pasti korban jiwa maupun kronologi rinci kejadian.

Kapolsek Bayung Lencir, IPTU M. Wahyudi, melalui Kanitreskrim IPDA Novian, ketika dikonfirmasi awak media, memilih enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Sikap bungkam aparat ini memicu tanda tanya publik mengenai keseriusan penegakan hukum terhadap aktivitas pengeboran ilegal di daerah tersebut.

Di lapangan, suara warga justru makin keras. Mereka menuding praktik illegal drilling bukan semata kelalaian, melainkan sudah menjadi ladang bisnis yang dilindungi. Dugaan adanya aliran dana bulanan kepada oknum aparat kepolisian kembali mencuat.

“Kalau hukum benar-benar ditegakkan, tidak mungkin ada sumur minyak ilegal berdiri bertahun-tahun. Tapi kenyataannya, masyarakat justru yang jadi korban, sementara mafia minyak terus meraup keuntungan,” ujar Rudi (40), salah seorang warga Desa Kaliberau, Selasa sore.

Ledakan ini sekaligus menjadi ujian bagi jajaran Polres Musi Banyuasin dan Polda Sumatera Selatan. Desakan agar Kapolda Sumsel turun tangan langsung semakin menguat, terutama untuk membongkar jaringan mafia minyak ilegal serta menyelidiki dugaan keterlibatan oknum aparat yang disebut-sebut menerima setoran.

Pengamat energi dan lingkungan, Firmansyah Hadi, menilai pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus bersinergi dalam menindak tegas illegal drilling. “Selama ada pembiaran, tragedi serupa akan terus berulang. Nyawa warga yang tak berdosa terus jadi taruhan,” katanya.

Kini, sorotan publik tertuju pada langkah Kapolda Sumsel.

Apakah berani melakukan bersih-bersih di internal kepolisian dan menutup praktik sumur minyak ilegal secara tuntas, atau justru membiarkan mafia minyak tetap berkuasa di bumi Serasan Sekate.

Editor: Saldi Syarif
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *