Divisinews.com//SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana menambah kuota jumlah penerima insentif guru keagamaan di wilayahnya pada tahun 2026. Maka dari itu, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, meminta anggota DPRD Jateng untuk turut mengawal penganggarannya.
Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, pada tahun anggaran 2025, jumlah guru agama yang menerima insentif ada sebanyak 230.830 orang. Rinciannya terdiri dari 225.187 guru pengajar agama Islam, 4.430 guru agama Kristen, 475 guru agama Katolik, 180 guru agama Hindu, 545 guru agama Buddha, dan 13 guru agama Konghucu.
Pada tahun ini, Pemprov Jateng menganggarkan dana insentif bagi guru keagamaan sebanyak lebih dari Rp250 miliar. Rencananya, anggaran ini akan dinaikkan menjadi Rp300 miliar pada tahun 2026.
“Sehingga mumpung di sini, juga kawan-kawan di DPRD Jateng, saya nitip, nanti di tahun depan juga kita tambahkan insentif kepada guru madin (madrasah diniyyah) dan guru-guru agama di Jawa Tengah. Kemarin sudah diumumkan Pak Gubernur, untuk kita naikkan jumlah penerimanya,” ucap Wagub saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) ke VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Jateng, di Patra Convention Hotel Semarang pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Ia menyampaikan, penambahan kuota penerima insentif guru agama ini menjadi bentuk penghormatan dan penghargaan dari pemerintah kepada para guru agama di Jateng, yang memiliki peran strategis dalam membentuk karakter anak bangsa.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga mengemukakan sejumlah capaian program selama 6 bulan kepemimpinannya bersama Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., antara lain penurunan jumlah pengangguran terbuka dan keberhasilan program Dokter Spesialis Keliling (Speling), yang mendukung program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat.
Meskipun sejumlah program menunjukkan capaian positif, Wagub menyampaikan bahwa masih ada sejumlah kekurangan. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Jateng meminta dukungan dari semua pihak, untuk menyukseskan program-program yang dicanangkan.
“Kami juga membuka ruang-ruang diskusi, dan saya yakin Bapak Ibu sekalian yang hadir saat ini memiliki wawasan politik yang cerdas, baik, dan amanah, sehingga kita bisa bersama-sama mencari solusi pada setiap permasalahan yang ada,” ucap Wagub.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Jateng, Hadi Santoso, mengapresiasi kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng. Beberapa di antaranya, seperti program penurunan tarif Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng menjadi Rp1.000 untuk pelajar, buruh, disabilitas, veteran dan lansia; angka kemiskinan yang berhasil turun 0,10% menjadi 9,48%; program perbaikan 17 ribu rumah tak layak huni (RTLH) di Jateng menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Kemudian, pemberian intensif penghapal Al Quran dan guru agama.
“Kami siap sukseskan program pemerintah, dengan pembangunan berlandaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kami akan jadi mitra kritis Pemprov Jateng,” katanya.
Dok- @(Humas)