Example 728x250
BeritaDaerahWisata

Ribuan Warga Padati Ruteng Pu’u, Tradisi Caci Penti Menyihir Penonton

192
×

Ribuan Warga Padati Ruteng Pu’u, Tradisi Caci Penti Menyihir Penonton

Sebarkan artikel ini
Pagelaran tarian budaya Caci, Ruteng Pu'u Manggarai (foto : divisi)

Ruteng-NTT// Divisinews– Suasana kampung adat Ruteng Pu’u Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, hari ini mendadak semarak. Ribuan warga memadati lokasi untuk menyaksikan tarian perang tradisional Caci, yang digelar dalam rangka upacara adat Penti—sebuah perayaan syukur tahunan atas hasil panen dan kehidupan masyarakat, bertempat di Kampung Ruteng, Minggu (7/9/2025)

Ruteng Pu’u, yang dikenal sebagai salah satu kampung adat tertua dan paling autentik di Kota Ruteng, menjadi pusat perhatian wisata budaya. Lokasi yang kini telah menjadi destinasi unggulan ini mempertahankan dengan kokoh adat Manggarai, termasuk tradisi Caci.

Example 325x300

Pertarungan Dua Kampung, Gema Gong dan Riuh Penonton

Dalam atraksi Caci yang digelar hari ini, dua kelompok saling berhadapan: kelompok tuan rumah Ruteng Pu’u melawan kelompok penantang dari Nteweng, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur. Permainan berlangsung seru, diiringi tabuhan gendang dan gong yang menggema.

Penonton datang dan pergi silih berganti, memadati area pertunjukan hingga panitia terpaksa beberapa kali menghentikan permainan untuk mengatur ketertiban. Meski demikian, jalannya pertunjukan tetap aman dan menghibur.

“Di beberapa tempat yang saya pernah ikut, permainan kurang teratur, sampai terjadi perkelahian. Tapi di sini, semuanya rapi dan tertib. Salut untuk panitia dan tuan rumah,” kata Yoseph, salah satu pemain dari kubu penantang.

Wisatawan Asal Barcelona Turut Meriahkan Arena Caci

Yang paling menyita perhatian penonton adalah kehadiran seorang wisatawan asal Barcelona, Spanyol, bernama Ruben, yang turut bermain sebagai bagian dari kubu penantang. Ruben mengenakan pakaian tradisional Caci lengkap, termasuk paci (tameng) yang diberi nama unik oleh warga: “Rona momang anak Barcelona”.

“Very amazing! (menakjubkan ! ),” ujar Ruben penuh semangat usai pertunjukan.

Meski tanpa persiapan, Ruben mengatakan dirinya hanya mengikuti irama gendang dan gong untuk menari dan menangkis dalam arena.

“For the first time I had no preparation. I just followed the music and after feeling I could, then I took part (Saya tidak ada persiapan sebelumnya. Saya hanya mengikuti musik, dan setelah merasa bisa, saya pun ikut ambil bagian),” jelasnya.

Ruben, wisatawan asal Barcelona
(Foto : Divisi )

Istri Ruben, Estela, tampak tak kalah senang melihat suaminya ikut dalam tarian tradisional yang penuh makna tersebut.

“I like that dance. Very well, amazing! (Saya suka sekali tarian itu. Sangat bagus, menakjubkan),” kata Estela dengan wajah ceria.

Pelestarian Budaya Lewat Aksi Nyata

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan budaya lokal masih hidup dan mampu menarik minat generasi muda hingga wisatawan mancanegara. Kehadiran Ruben bukan hanya menjadi kejutan, tapi juga simbol bahwa budaya Manggarai mampu menyentuh dunia.

Wisatawan, Ruben sedang menahan pukulan (foto : Divisi.)

Panitia berharap tradisi Caci dan upacara Penti terus dilestarikan dan menjadi ajang promosi wisata budaya ke kancah internasional.

Penulis : Jaya Robert

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *