Divisinews.com,Takalar-Kepala Sekolah, Hamdani M Tika membantah kabar tidak adanya laporan pertanggungjawaban sebagai alasan penutupan paksa SMK Yapta Takalar.
Hamdani menyebut penyebab sebenarnya adalah adanya konflik internal keluarga.
“Sebenarnya ini internal keluarga, tapi dikaitkan dengan sekolah,” katanya, Rabu (15/1/2025).
Diketahui, selain sebagai Kepala sekolah, Hamdani menjabat sebagai sekretaris yayasan.
Ketua yayasan, Mangguliling Daeng Tika, yang wafat baru-baru ini, adalah ayah dari Hamdani.Hamka, yang menutup paksa sekolah, adalah saudara kandung Hamdani yang juga menjabat pengurus yayasan.
Menurut Hamdani, kejanggalannya hanya LPJ SMK Yapta yang dipersoalkan. Padahal, yayasan juga memiliki Taman Kanak-kanak (TK).
“Berarti kentara ini tembakannya sebenarnya sasarannya ke mana, ini sebenarnya pribadi,” kata Hamdani.
“Saya kepala sekolah, sekaligus pengurus yayasan sangat menyayangkan, tidak seharusnya mengorbankan siswa, kalau tendensi pribadi ke saya, jangan rugikan sekolah,” tambah Hamdani.
Sebelumnya diberitakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Takalar (Yapta) ditutup paksa pihak yayasan.
Dari informasi yang diperoleh, Hamka, salah satu pengurus yayasan, mengunci pagar sekolah sejak Senin (13/1/2025).
Dalam pamflet yang tertempel di pagar, pihak yayasan berdalih menutup sekolah karna kepala sekolah tidak menyetor laporan pertanggungjawaban.
“Mulai hari ini, Senin 13 Januari 2025 S/D waktu yang tidak ditentukan, SMK Yapta diliburkan sampai kepala sekolah melaporkan hasil laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan kepada pihak yayasan,” bunyi pamfletnya.
Dikonfirmasi, Kepala Sekolah, Hamdani M Tika membantah.
Dia mengatakan telah menyetor laporan pertanggungjawaban setiap enam bulan.
“Kami telah menyampaikan laporan penggunaan dana BOS setiap tahapnya kepada dinas pendidikan, dan juga secara internal kepada pihak yayasan,” katanya, Rabu (15/1/2025).
Jadi, menurut Hamdani, tuduhan tersebut tidak beralasan.
“Kami rutin menyampaikan laporan, dan itu dalam pengawasan inspektorat Takalar,” tambahnya.
Akibat penutupan ini, proses kegiatan belajar mengajar jadi terganggu. Para siswa terpaksa harus mengikuti pelajaran secara daring.