Divisinews.com//Pasuruan – Dugaan penipuan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) Pasuruan Raya kini semakin menjadi sorotan publik. Program yang diklaim berasal dari Badan Gizi Nasional (BGN) ini dikemas seolah-olah sebagai bagian dari program unggulan Presiden RI terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
Dalam salah satu kegiatan yang diselenggarakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan turut dihadirkan sebagai narasumber dalam Pelatihan Penjamah Pangan, guna memberikan wawasan mengenai legalitas usaha jasa boga/catering. Kehadiran perwakilan dinas ini semakin menguatkan kepercayaan peserta bahwa proyek ini bersifat resmi.
Undangan resmi dalam acara ini ditujukan langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, meskipun yang hadir hanya staf perwakilan. Hal ini membuat para peserta, termasuk mereka yang diduga menjadi korban, semakin yakin bahwa program MBG yang dibawa oleh Halal Berkah Indonesia adalah proyek pemenang tender pemerintah.
Ketua DPD Jawapes Jawa Timur, yang akrab disapa Mas Kaji, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi lebih lanjut terkait kasus ini.
“Tim kami telah mengumpulkan keterangan dari beberapa korban. Mereka menyampaikan bahwa rencana kegiatan berlangsung pada 30 Januari 2025 dan 4 Februari 2025. Para korban dijanjikan pelatihan dari Dinas Kesehatan, yang disebut-sebut telah berkoordinasi terkait kegiatan ini. Bahkan, akan ada survei lokasi dapur umum serta Pelatihan Penjamah Pangan,” jelas Mas Kaji.
Tak hanya itu, para peserta juga diminta untuk menyiapkan berbagai fasilitas, mulai dari akomodasi, transportasi, hotel, serta biaya tambahan lainnya, demi kelancaran survei tersebut.
Ketika dikonfirmasi terkait keterlibatan dalam acara di RM Apung, Warung Gedang, Jeruk, Kraton pada 30 Januari 2025, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Ani Latifah, belum memberikan tanggapan dan tidak merespons pesan konfirmasi melalui WhatsApp.
Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh Polres Kota Pasuruan. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan serupa dan menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang.
Reporter: Ali